Pola Komunikasi Dalam Kegiatan Keagamaan Di Pondok Pesantren Afaada

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggali pola komunikasi dalam kegiatan keagamaan di pondok
pesantren, dengan fokus utama pada interaksi antara santri, kyai, dan lingkungan pesantren. Tema
ini dipilih mengingat pentingnya komunikasi sebagai alat untuk memperkuat pemahaman
keagamaan dan membentuk karakter santri yang kelak dapat menyebarkan nilai-nilai Islam di
masyarakat. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara
mendalam kepada pengurus pesantren, baik dari kalangan santri putra maupun putri. Penelitian ini
didasari oleh teori komunikasi Harold D. Lasswell, yang berfokus pada proses komunikasi secara
umum, serta teori hierarchy effect dari Robert Lavidge dan Gary Steiner yang mengkaji pengaruh
komunikasi terhadap perubahan sikap dan perilaku audiens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pola komunikasi dalam kegiatan keagamaan di pondok pesantren cenderung bersifat interpersonal
dan kelompok, di mana pesan-pesan disampaikan melalui diskusi, pengajaran, serta pembentukan
hubungan yang erat antara kyai dan santri. Temuan ini mengungkapkan bahwa komunikasi di
pesantren tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyebaran ilmu agama, tetapi juga sebagai
mekanisme untuk menanamkan nilai-nilai sosial dan moral yang integral dalam kehidupan seharihari
santri, serta berperan penting dalam membentuk identitas mereka sebagai bagian dari
komunitas pesantren. Komunikasi ini bukan hanya tentang berbicara langsung, tetapi juga
melibatkan komunikasi non-verbal, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan cara berbicara.
Pengasuh sebagai komunikator utama di pesantren, perlu memastikan bahwa komunikasi yang
terjadi dapat membuat santri merasa nyaman dan dihargai.