Strategi Komunikasi Islam dalam Membangun Interaksi dengan Non-Muslim:Studi Diskursus di YouTube @Literasi Keagamaan Lintas Budaya
Kata Kunci:
Strategi Komunikasi Islam, Analisis Wacana Kritis, Moderasi Beragama, Literasi Keagamaan, YouTubeAbstrak
Penelitian ini membahas strategi komunikasi Islam dalam membangun interaksi dengan non-Muslim melalui analisis diskursus pada kanal YouTube @Literasi Keagamaan Lintas Budaya. Di era digital, platform media sosial berperan penting dalam membentuk pemahaman keagamaan dan membangun hubungan lintas agama yang harmonis. Pemilihan tema ini didasarkan pada urgensi komunikasi Islam yang inklusif dalam menghadapi tantangan stereotip, prasangka, dan eksklusivisme keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK) Norman Fairclough, yang mencakup tiga dimensi: analisis teks (mikro), analisis praktik wacana (meso), dan analisis praktik sosial-budaya (makro). Data utama diambil dari transkrip video, sedangkan data tambahan diperoleh dari literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Islam dalam video yang dianalisis mengedepankan prinsip hikmah (kebijaksanaan), mau’izhah hasanah (nasihat yang baik), dan mujadalah bil lati hiya ahsan (berdebat dengan cara terbaik). Wacana yang dikonstruksi menampilkan Islam sebagai agama yang inklusif, dialogis, dan toleran, dengan upaya menghindari terminologi eksklusif seperti istilah "kafir". Pada tingkat praktik wacana, produksi dan distribusi konten ini melibatkan akademisi dan tokoh agama untuk memperluas jangkauan audiens. Sementara itu, pada tingkat praktik sosial-budaya, wacana komunikasi Islam ini dipengaruhi oleh dinamika keberagaman agama di Indonesia serta peran institusi keagamaan dan media dalam membentuk persepsi publik. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa strategi komunikasi Islam di era digital harus berbasis pada inklusivitas, dialog konstruktif, dan moderasi beragama. Temuan ini memberikan kontribusi bagi akademisi, praktisi dakwah, serta pembuat kebijakan dalam merancang pendekatan komunikasi yang lebih adaptif dan efektif dalam konteks multikultural dan digital.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AFADA: Jurnal of Islamic Communication

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.